Perlengkapan Numismatik: Album dan Kaca Pembesar
Perlengkapan utama kegiatan numismatik adalah album dan kaca pembesar. Album diperlukan untuk menjaga keutuhan koleksi. Koleksi yang dimasukkan ke dalam album akan memberikan nilai estetika bagi yang melihatnya.
Album
Sesuai jenisnya, mata uang membutuhkan album yang berbeda, yaitu untuk uang kertas dan uang logam. Tiap-tiap jenis album mempunyai bentuk, ukuran, dan ketebalan yang berbeda. Umumnya, lembaran album terbuat dari plastik atau bahan transparan. Ini mengingat mata uang terdiri atas dua sisi, sehingga harus dipandang dari dua arah. Di antara lembaran plastik tersebut sebaiknya disisipkan kertas/karton hitam atau yang berwarna gelap untuk memperoleh kekontrasan.
Album mata uang ada yang bersifat statis, ada pula yang dinamis. Album statis lembarannya tidak bisa ditambah atau dikurangi karena sudah dijilid seperti buku. Sementara itu, album dinamis lembarannya bisa dicopot-copot sesuai keinginan kita. Bila semua lembaran sudah terisi dan kita masih membutuhkannya, kita cukup membeli lembarannya saja. Usahakan isi album dinamis tidak terlalu padat. Misalkan kapasitas maksimum setiap album adalah 50 lembar, maka kita cukup mengisinya paling banyak 45 lembar.
Sementara itu, album uang logam juga memiliki aneka bentuk, jenis dan ukuran. Untuk kepraktisan, kita bisa menggunakan album kecil yang tiap lembarnya hanya memuat sebuah koin. Album seperti ini mudah dimasukkan ke dalam saku, tetapi kapasitasnya sangat sedikit.
Album yang umum terdiri atas enam lembar. Tiap lembarnya mampu memuat 12-20 koleksi. Beberapa koin harus ditempatkan ke dalam karton khusus yang berlubang di tengahnya. Besar-kecilnya lubang tergantung besar-kecilnya koin. Karton seperti ini banyak dijual di toko numismatik. Jika sudah tertata rapi, baru dimasukkan ke dalam album.
Album yang realtif bagus berbentuk lubang-lubang berlapis beludru. Ada pula yang berbentuk lemari kabinet. Biasanya numismatis profesionallah yang menggunakan album ini. Harganya mahal karena harus diimpor.
Kaca Pembesar
Kaca pembesar digunakan untuk melihat keanehan atau keisitmewaan pada sebuah koleksi. Umumnya kaca pembesar diperlukan untuk mengamati asli-tidaknya sebuah koin kuno. Misalnya untuk memperhatikan angka yang tertera berikut garis-garis detail di sekeliling lingkaran. Berdasarkan pengalaman, pemalsuan sering terjadi dengan mengubah angka tahun, dari angka muda menjadi seolah-olah tua. Contohnya, dari angka tahun 1781 disulap menjadi 1681, dengan harapan harga jualnya kian tinggi.
Di lingkungan numismatik, kaca pembesar yang digunakan memiliki berbagai bentuk, ukuran, dan warna.
Dibanding album, keberadaan kaca pembesar tidak begitu mutlak. Banyak detail pada uang kertas dan koin masih bisa diamati dengan mata telanjang.
No comments:
Post a Comment