Sunday, February 17, 2013

Redenominasi Rupiah 2013 dan kesempatan untuk mengoleksi rupiah lama

Money Koin - Dua pilihan yang dibuat oleh pemerintah terkait redenominasi rupiah yang lagi panas sekarang ini, yaitu pemerintah merencanakan menerbitkan rupiah baru agar masyarakat memiliki pilihan:
  • mengantongi uang bergepok-gepok, atau 
  • hanya mengantongi uang sedikit tapi kekuatan nilai belinya sama.
Ada hal lain yang juga perlu diinformasikan pada masayarakat luas bahwa Redenominasi itu berbeda dengan Sanering. Redenominasi merupakan penyederhanaan nilai mata uang rupiah tanpa mengurangi nilainya, sedangkan sanering merupakan pemotongan nilai uang. Redenominasi rupiah direncanakan pemerintah dengan memangkas 3 digit angka nol disetiap uang rupiah yang beredar. Contohnya, harga barang sebelumnya kita bayar dengan Rp. 5000, maka dengan rupiah baru (redenominasi rupiah) kita cukup membayar Rp.5,-

Masyarakat luas sudah bisa menikmati rupiah baru mulai tahun 2013 ini dimana sosialisasi tentang redenominasi rupiah pun sudah dilaksanakan bulan Januari lalu oleh Kementerian Keuangan RI dan rencananya pertengahan tahun ini sudah bisa dilakukan pembahan Undang - Undang bersama dengan DPR. Tahun 2013 hingga 2015 nanti disebut masa transisi, dimana harga harga barang di toko-toko mencantumkan dua harga misalkan harga barang Rp. 5000, harus ditulis harga Rp. 5000/Rp.5. Selang 2 tahun masa transisi tersebut, pemerintah dalam hal ini Bank Indonesia tetap menerbitkan 2 jenis uang rupiah yaitu "Rupiah lama" dan "Rupiah baru".

Memang dirasakan, mengantongi uang banyak terkadang sangat merepotkan bagi siapa pun juga. Perlahan-lahan, pemerintah Indonesia akan mengurangi peberbitan rupiah lama dan pada akhirnya nanti adalah rupiah baru (yaitu rupiah redenominasi). Hal lain jika terselenggaranya redenominasi rupiah dengan sukses, maka hal ini akan memudahkan kerja perbankan karena dengan minimnya angka nol maka kinerja perbankan jadi lebih efisien.

Bagi para kolektor, selagi stok rupiah lama (rupiah sekarang ini) masuh melimpah, mungkin ada sedikit ancang-ancang untuk menyisipkan satu dua untuk dijadikan bahan koleksi. Terkadang, yang membuatnya jadi “tidak berharga” adalah diri kita sendiri untuk kepentingan koleksi sambil menunggu dimana mata uang tersebut benar-benar layak untuk disebut uang kuno/ uang lama/ uang lampau!