Thursday, January 26, 2012

Delineavit (DEL) – Di Gambar Oleh ...

Delineavit - Pada beberapa uang kertas kuno dibawah era tahun 1990an, jika kita amati, seringkali kita menemukan tulisan kata seperti HERU SOEROSO DEL, dimana Heru Soeroso adalah nama orang, sedangkan DEL merupakan kependekan dari kata Delineavit, yang artinya “di gambar oleh”. Dengan kata lain HERU SOEROSO DEL artinya di gambar oleh Heru Soeroso. Kata Delineavit yang disingkat DEL, berasal dari Bahasa Latin (Lihat Merriam Webster Dictionary).


Beberapa penyebutan kata DEL dimana sebelum kata tersebut selalu dibarengi dengan nama orang seperti tampak pada beberapa mata uang tahun emisi seperti yang dapat pembaca terhormat temukan pada:
  • HERU SOEROSO DEL., (pada uang kertas 100 Rupiah 1984 Goura Victoria)., 
  • SOERIPTO DEL (pada uang kertas 500 Rupiah 1988)., 
  • A L RORING DEL (pada uang kertas 1000 Rupiah 1987 Sisingamangaraja XII)., 
  • JUNALIES DEL (pada uang kertas 1 Rupiah 1968 Seri Sudirman) 
  • Dan lain sebagainya.
Seperti yang disebutkan diatas, memasuki era 1990an, kata DEL tidak lagi dipakai dan sebagai penggantinya ditulislah tahun emisi. Misalnya seperti yang pembaca terhormat lihat pada uang kertas 500 Rupiah 1992 Orang Utan, dimana pada koleksi saya pada uang kertas tersebut tertulis PERUM PERCETAKAN UANG RI IMP 1997.

Monday, January 23, 2012

Koin Kuno 1 Cent Nederlandsch Indie 1858 dan 1908

1 Cent Nederlandsch Indie - Kalau melihat angka tahun yang tertera pada salah satu sisi dari koin-koin kuno Nedrlandsch Indie ini, maka umur dari koin kuno 1858 ini sampai 2012 sekarang ini adalah 154 tahun alias sudah satu setengah abad lebih. Sedangkan untuk Koin Kuno tahun 1908, sekarang ini telah berusia 104 tahun. Beberapa keping koleksi koin kuno Belanda yang berusia lebih dari 1 abad!


Koin ini merupakan salah satu dari sekian banyak koleksi koin kuno seri Nederlandsch Indie.


Koin kuno ini meski telah berusia lebih dari seabad, namun masih relatif mudah ditemukan. Didaerah saya, nyaris setiap penduduk memilikinya meskipun tidak dalam jumlah banyak.

Meskipun memiliki rentang waktu tahun cetakan sekitar 50 tahun antara koin yang satu dengan koin kuno lainnya, namun desain pada kedua koin ini sama persis, seperti yang terlihat pada image.


Pembaca terhormat mungkin sudah sangat hafal sekali akan koin ini, itulah mungkin yang menyebabkan koin ini begitu familiar bagi masyarakat Indonesia meskipun telah berusia lebih dari seabad, terlepas bahwa Indonesia pernah memiliki hubungan dengan Belanda sebagi penjajah dengan Indonesia sebagai bangsa yang pernah dijajah!

Sunday, January 22, 2012

Koin Kuno 50 Rupiah 1971 Copper Nikel Bird of Paradise

50 Rupiah 1971 - Bergambar Burung Cenderawasih atau Bird of Paradise atau Burung Surga pada sepotong dahan dan menghadap ke kiri, terbuat dari bahan Copper Nikel dan hanya terdiri dari satu tahun emisi yaitu 1971, tahun emisi yang sama dengan koin 25 Rupiah 1971 Nikel gambar Burung.


Kondisi koin kuno pada saya sebagaimana terlihat pada image. Perkiraan harga jual untuk koin ini sekitar Rp. 5.000,- / keping.

Thursday, January 19, 2012

Uang Kertas 500 Rupiah Orang Utan – Rumah Adat Kalimantan Timur

Saya masih sempat bertransaksi dengan uang kertas ini. Pecahan 500 Rupiah emisi 1992 saya dapatkan saat mengunjungi rumah kakek. Beberapa koleksi beliau banyak yang hilang. Yang masih tersisa adalah uang kertas tersebut.


Kondisi uang kertas 500 Rupiah ini masih tergolong lumayan baik, seperti yang pembaca terhormat lihat dalam image.


Bergambar depan Orang Utan, satwa yang belakangan ini cukup disorot media televisi dan sudah barang pasti satwa yang dilindungi oleh undang-undang dan pada bagian belakangnya bergambar Rumah Adat Kalimantan Timur.

Monday, January 16, 2012

Uang Kertas Malaysia 1 Ringgit (MYR 1)

Dua lembar Uang Kertas 1 Ringgit Malaysia ini merupakan pemberian bapak Kost ketika saya masih ngekost dirumahnya, sekitar tahun 2008 silam. Pada uang kertas ini tidak tertera tahun emisi, hanya nominal semata yaitu RM 1. Jadi saya sukar mennetukan uang kertas ini emisi tahun berapa! Namun melihat penjelasan BNM, uang kertas 1 Ringgit terbaru, memiliki beberapa fitur kemamanan yang disebar pada bagian depan dan belakang uang kertas ini. tercatat ada 15 titik keamanan pada bagian depan dan 6 titik keamanan pada bagian sebaliknya dari uang kertas 1 Ringgit Malaysia tersebut.


Ada perbedaan yang cukup mencolok dari dua lembar uang kertas Malaysia 1 Ringgit tersebut, dimana yang selembarnya berwarna terang, sedangkan yang satunya lagi berwarna pucat. Kedua lembar uang kertas Malaysia ini didominasi oleh warna biru. Perhatikan gambar gunung - dan keseluruhan uang kertas 1 Ringgit ini - pada uang tersebut, berwarna terang dan pada uang dibawahnya, gunung tersebut berwarna pucat.

Keunikan lain dari uang kertas 1 Ringgit tersebut adalah (mungkin memang karena desain kertas cetaknya) jika pembaca terhormat memiliki dua lembar uang kertas ini, coba jajarkan, maka baik desain gambar bunga baik dijajar depan dan belakang yang semula terpotong, namun begitu dijajarkan akan membetuk sekuntum bunga yang mekar (lihat image dan perhatikan desain bunga yang menyatu akibat dua lembar yang dijajarkan sehingga membentuk sekuntum bunga).


Perkara yang selembar lagi berwarna pucat, saya masih belum tahu. Namun saya beranikan diri untuk menduga, kemungkinan antara uang kertas yang satu dengan yang lainnya dicetak lebih dulu atau sebaliknya pada kertas dengan warna biru yang sama, desain sama, namun lebih pucat pudar dibandingkan dengan yang berwarna biru terang.

Info: http://www.bnm.gov.my/index.php?ch=229&pg=734&ac=33

Koin kuno 25 Rupiah 1971

Berbahan pembuat Nikel dengan gambar depan burung, adalah salah satu dari sekian banyak nominal koin rupiah yang dibuat tahun 1971, dimana menurut sejarah, tahun 1971 ekonomi dan inflasi Indonesia stabil dibawah kendali Orde Baru yang dipimpin oleh mantan presiden Soeharto.

Pada saya ada sebanyak 5 kepinng, meski mungkin lebih dari itu. sebagaimana dilihat dalam image, koin 25 Rupiah 1971 ini dibagian depannya bergambar burung, dan tertera teks “Rp. 25”, dibawah kaki burung tersebut.


Sedangkan sisi sebaliknya adalahtertera teks “BANK INDONESIA”, teks 25 RUPIAH” dan teks “1971”.

Kisaran harga untuk koin 25 Rupiah 1971 ini sekitar Rp. 5000,- per keping.

Friday, January 13, 2012

Uang Kuno Seri Sukarno 1964

Uang Kertas Kuno Seri Sukarno ini merupkan koleksi Paman Saya, dimana beliau memiliki 2 lembar uang kuno Seri Sukarno 1964. Uang kuno seri Sukarno tersebut adalah:
  • Satu lembar nominal 1 Rupiah 1964 
  • Satu lembar nominal 2 ½ Rupiah 1964
Seperti yang diketahui, uang kuno seri Sukarno memiliki 3 variasi dalam percetakan, dimana:
  • Variasi pertama yaitu kosong tanpa Pencetak (tidak tertera perusahaan pencetak) 
  • Variasi kedua adalah Pertjetakan Kebajoran, dan 
  • Variasi ketiga adalah P.N. Pertjetakan Kebajoran.
Sedangkan koleksi milik paman tersebut adalah variasi pertama yaitu kosong tanpa perusahaan pencetak. Dalam blog http://www.uang-kuno.com/2011/09/1964-seri-sukarno.html milik dr. Arifin (Jakarta), beliau menyebut bahwa Prefiks tertinggi yang dicatat beliau adalah EF dan beliau meminta koreksi jika ada yang memiliki lebih dari EF. Dengan ini saya ingin mengoreksi bahwa koleksi paman tersebut memiliki prefiks yang lebih tinggi yaitu prefiks EU, atau lebih lengkapnya untuk uang kuno Seri Sukarno milik paman tersebut memiliki nomor seri EU 043104 (2 Huruf 6 Angka).



Uang kertas kuno Seri Sukarno 1 Rupiah 1964 (kondisi seperti yang pembaca terhormat lihat pada scan uang), dimana, tampak depan adalah gambar Sukarno sendiri, sedangkan bagian belakangnya adalah Srikandi atau Dewi Srikandi. Depan dan belakang uang kertas ini berwarna merah!



Sedangkan untuk uang kertas Seri Sukarno yang selembarnya lagi adalah pecahan 2 ½ (dua setengah) rupiah berwarna biru, juga tanpa pencetak/ tidak tertera perusahaan pencetaknya, dimana, sama dengan yang 1 rupiah diatas, depannya bergambar Sukarno sendiri dan pada sisi sebelahnya adalah Dewi Srikandi (kondisi lihat gambar diatas). Prefik untuk uang Sukarno ini adalah XB dan diikuti nomor 672262 (lengkapnya XB 672262).

Wednesday, January 11, 2012

Koin aneh aksara arab gambar Ababil, bulan sabit dan tiga bintang

Koin Ababil - Saya tidak mengetahui dari mana koin ini berasal, tidak menutup kemungkinan bahwa koin bertuliskankan huruf arab ini memang berasal dari Saudi Arabia.

OKE, deskripsi untuk tampilan koin yang ada pada saya sekarang ini, kurang lebihnya:
  • Memiliki ketebalan sekitar 0,4 cm, dengan diameter tengah kurang lebih 3,7 cm dan sepertinya terbuat dari bahan kuningan. 
  • Sisi 1: bertuliskan aksara huruf arab “ababil” dibawah tulisan tersebut terukir gambar “Burung Ababil” yang sedang terbang. Sepertinya diukir sedang terbang diatas Ka’bah. 
  • Sisi 2: berukir gambar bulan sabit dengan tiga bintang.
Koin dengan tulisan arab "Ababil" dimana dibawahnya terukir "Burung Ababil" terbang dengan sayap terentang dan dibawahnya adalah Ka'bah.

Tampilan akan koin tersebut, bisa pembaca terhormat lihat pada image yang menyertai postingan ini.

Koin ini didapatkan oleh keponakan saya, pada saat sedang mandi di kolong (air yang tergenang karena bekas penggalian material tambang seperti timah dan kaolin) di Pulau Belitong, sekitar awal tahun 2011 lalu. Cukup lama kami membicarakan koin aneh ini, namun tiada titik temu.

Sisi sebaliknya, ditengah-tengah koin terukir gambar bulan sabit dengan tiga bintang.

Saya coba mencari jawabannya dari internet. Saya menemukan satu hasil dari thread kaskus. Ternyata ada seorang kaskuser yang men-thread koin tersebut.

Sayangnya tidak ada kejelasan koin aneh tersebut berasal dari Negara mana. Ditambah lagi bentuk koin tersebut full bertuliskan huruf arab dan tanpa angka tahun apalagi akasara latin. Saya terus mencoba mencarinya dari sumber lain. Namun hasilnya nihil. Jadi saya sangat kesulitan akan informasi tentang koin ini.

Mungkin ada pembaca terhormat yang mengetahui sejarah, deskripsi, dan dari Negara mana koin aneh ini berasal, sudi kiranya berbagi dengan saya pada kotak komentar dibawah.

Monday, January 9, 2012

Koin Kuno 100 Rupiah 1978 tipis

Koin 100 Rupiah 1978 Tipis - Koin Kuno Indonesia berbahan nikel ini bergambar Rumah Minang dan pada sisi sebaliknya bergambar Wayang Gunungan. Koin jenis ini adalah koleksi koin kuno yang paling banyak diantara semua koin kuno yang saya miliki.


Edisi pertama koin ini dibuat tahun 1973 dan edisi keduanya dibuat lima tahun kemudian yaitu 1978. Tidak ada perbedaan dalam masalah desain sisi belakang dan sisi depannya, hanya saja edisi tahun 1978 dibuat lebih tipis dari yang 1973.

Perkiraan harga untuk koin kuno 100 rupiah 1978 ini sekitar Rp. 10.000,- per keping uncirculated.

Koin Kuno Brasher 1787 seharga Rp 67, 2 Miliar

Koin Kuno Brasher 1787 - Belum genap 30 hari atau tepatnya tanggal 12 Desember tahun lalu, sebuah berita yang dimuat oleh Associated Press tentang sebuah koin emas yang dibuat tahun 1797, dicetak oleh Ephraim Brasher, seorang pembuat emas dan tetangga George Washington, koin ini memiliki nilai emas 26,66 karat dan beratnya kurang dari satu ons.

Bernilai 15 dollar AS saat ditempa, kini nilai emas itu lebih dari 1.500 dollar AS, berhasil dijual dengan harga sekitar Rp. 67,2 Milyar ($ 7,4 juta).

Koin emas Brasher ini berhasil dijual oleh sebuah perusahaan broker koin berbasis di New Orleans, Blanchard and Co., ke sebuah lembaga investasi di Wall Streets.

Identitas penjual dan pembeli dirahasiakan. Mungkin karena alasan keamanan. Kita maklum saja, untuk yang bernilai seperti koin diatas tentu bukan tidak mungkin akan mengundang pencuri.

Konon, koin kuno yang dicetak oleh Ephraim Brasher ini merupakan koin emas pertama yang dibuat dalam bentuk dollar dari U.S. Mint di Philadelphia, lebih kecil dari setengah dollar namun lebih berat, merupakan koin yang tidak dicetak besar-besaran hingga tahun 1970-an.

Info: AP, wwltv

Uang Seri Sudirman 1 Rupiah 1968

Diketahui sebagai uang kertas yang pernah dikeluarkan pemerintah indonesia yang memiliki pecahan terbanyak, terdiri dari pecahan: 1, 2 ½, 5, 10, 25, 50, 100, 500, 1000, 5000 dan 10000 rupiah. Diantara semuanya,yang termurah dalam kondisi Uncirculated adalah pecahan 1 dan 2 ½ rupiah yaitu sekitar Rp. 5.000,- sedangkan untuk yang termahal adalah pecahan 5.000 dan 10.000 dengan harga sekitar Rp. 500.000, - hingga Rp. 700.000,- Uncirculated.


Koleksi pribadi saya hanya memiliki Uang kertas 1 Rupiah 1968 Sudirman dengan kisaran harga seperti yang pembaca terhormat lihat diatas. Sedangkan tampilan dari uang kertas 1 Rupiah 1968 Sudirman ini bisa pembaca terhormat lihat pada image yang menyertai posting ini, kondisi masih baik.

Pada uang kertas ini memiliki tanda pengaman watermark yaitu Garuda Pancasila yang jelas terlihat saat diterawangkan. Di sudut kiri bawah halaman muka uang kertas tersebut bertuliskan JUNALIES ‘DEL dan dipojok kanannya bertuliskan P.N PERTJETAKAN KEBAJORAN IMP.


Sudirman atau Jenderal Sudirman merupakan pahlawan nasional Indonesia yang dikenal dengan Jenderal Besar alias Jenderal Bintang Lima. Bisa dihitung dengan jari siapa-siapa manusia Indonesia yang bergelar Jenderal Besar atau Jenderal Bintang Lima, salah satunya adalah Sudirman sendiri yang wajahnya diabadikan dalam uang kertas Indonesia.

Sunday, January 8, 2012

Uang Seri Sukarelawan 50 Sen 1964 Nomor Seri Berurutan

50 Sen 1964 Seri Sukarelawan - Uang kertas kuno yang bernilai jual biasa saja alias murah, mungkin akan berubah tatkala ia memiliki keunikan tersendiri misalnya memiliki nomor seri “cantik” ataupun bebera lembar uang kertas memiliki nomor seri berurutan satu sama lainnya.


Sama seperti tulisan terdahulu tentang uang kertas 100 rupiah Bendungan Tangga Asahan, berjumlah lima lembar, masing-masing memiliki nomor seri berurutan, kali ini adalah uang kertas kuno Seri Sukarelawan 50 Sen 1964 yang memiliki nomor seri berurutan. Perhatikan image dibawah yang mewakili kondisi riil akan uang kertas Seri Sukarelawan 50 Sen 1964 tersebut, 3 huruf 6 angka.


Tiga lembar uang kertas 50 Sen 1964 Seri Sukarelawan diatas yang memiliki nomor seri berurutan masing-masing dimulai dari nomor seri CMU 081883, CMU 081884 dan CMU 081885.

Tidak hanya itu saja – masih jenis uang kertas kuno yang sama – tiga lembar lainnya memiliki nomor seri berurutan dimulai dari nomor seri CMU 081207, CMU 081208 dan CMU 081209, sebagaimana yang pembaca terhormat bisa lihat pada image dibawah.


Perhatikan baik-baik semua kondisi uang kertas diatas, semuanya masih dalam kondisi baik kendati telah berusia 48 tahun. Empat titik sudutnya masih runcing siku-siku 90 derajat.

Bisa memiliki uang kertas dengan nomor seri berurutan adalah terbilang langka dan tidak semua orang bisa, bukankah demikian?

Thomas de la Rue

Siapa Thomas de la Rue?

Thomas de la Rue, atau perusahaan de la Rue (Thomas de la Rue & Company Limited), pernah memiliki “hubungan sejarah” dengan Indonesia ini terkait masalah keuangan, atau lebih tepatnya untuk percetakan uang.

Hal ini dibuktikan dengan adanya beberapa uang kertas kuno Indonesia yang bertuliskan Thomas de la Rue & Company Limited. Ini membuktikan bahwa pada masa lalu, pemerintah Indonesia pernah memakai jasa perusahaan Thomas de la Rue.

Sekilas tentang riwayat Thomas de la Rue

Thomas de la Rue adalah seorang printer dari Guernsey – seseorang yang awalnya senderhana - mendirikan sebuah perusahaan percetakan De La Rue plc, sebuah perusahaan percetakan commercial security printer and papermaker terbesar di dunia. Thomas de la Rue lahir pada 24 Maret 1793 dan tutup usia pada 7 Juni 1866.

Semasa hidupnya Thomas de la Rue pernah berbisnis dengan seseorang bernama Tom Greenslade dan meluncurkan surat kabar bernama Le Publiciste. Namun, tidak lama kemudian Thomas de la Rue meluncurkan publikasi sendiri, Le Miroir politique.

De la Rue tercatat juga pernah berbisnis dengan Samuel Cornish dan William Rock, bisnis yang mereka jalankan diantaranya adalah Cardmakers, Enamellers dll.

De La Rue menjual high-security paper dan teknologi pencetakan untuk lebih dari 150 mata uang nasional Negara-negara di dunia.

Beberapa uang kertas kuno Indonesia yang dicetak dengan memakai jasa Thomas de la Rue & Company Limited, bisa kita pada uang kertas kuno Indonesia, beberapa diantaranya:
  • pada uang kertas nominal Rp. 10,- (sepuluh rupiah) keluaran 1 Djanuari 1959; 
  • pada uang kertas kuno Indonesia dengan nominal Rp. 5,- (lima rupiah) yang juga dikeluarkan 1 Djanuari 1959; 
  • pada uang kertas kuno indonesia nominal Rp. 25,- (dua puluh lima rupiah) dikeluarkan 1 Djanuari 1959;
  • dll.

Friday, January 6, 2012

Mengoleksi Koin adalah The Hobby of Kings

Mengoleksi atau mengumpulkan koin itu berbeda dari menimbun uang (money hoarding). Setidaknya ini yang saya ketahui dari berbagai sumber diluar sana. Mengoleksi koin bahkan disebut juga sebagai The Hobby of Kings atau dalam bahasa Indonesia kasarnya adalah Hobi para Raja. Mengumpulkan koin sebagai bentuk seni dapat ditelusuri kembali sekitar abad ke-13 masehi.

Pada abad tersebut, Petrarch, dimana dia ini diketahui sebagai manusia pertama yang mengumpulkan koin atau orang yang hobi menggumpulkan koin, singkatnya si Petrarch ini adalah dikenal sebagai Kolektor Koin yang pertama.

Petrarch hidup sekitar tahun 1300 di Italia dan dia memiliki ketertarikan luar biasa dengan budaya klasik dan sastra, koleksi mungkin termasuk koin kuno. Sejak itu, sejumlah pendekatan yang berbeda untuk mengumpulkan koin telah dikembangkan di seluruh dunia.

Dewasa ini, sangat banyak sekali orang di seluruh dunia mengumpulkan koin, termasuklah saya, meskipun dalam kadar ‘anak kemaren sore’. Banyak kesenangan yang didapat dengan mengoleksi koin kuno, salah satunya adalah alasan historis. Penanda koin tersebut pernah eksis jauh saat kita belum lahir sekalipun! Meski demikian, masing-masing kolektor koin, sudah barang pasti memiliki sudut pandang berbeda.

Mengoleksi koin terbilang hobi yang tidak memerlukan keterampilan tertentu dan dapat dilakukan oleh hampir semua orang.

Ada berbagai jenis kolektor koin. Ada orang yang melakukannya untuk bersenang-senang, sementara yang lainnya untuk alasan serius. Bagi sang kolektor, mengoleksi koin sebanyak-banyaknya adalah suatu kesenangan yang tiada tara.

Demikian juga dengan jenis-jenis koin. Indonesia saja memiliki jenis koin yang sangat banyak. Jika kita lebarkan keseluruh dunia maka jumlahnya sangat sukar untuk dihitung, mempediksikannya pun mungkin tidak ada yang berani.

Layaknya hobi-hobi yang lain – bak sisi koin yang pertama - keuntungan nyata dari mengumpulkan koin adalah daya tarik, minat dan penyerapan aktivitas mental yang dapat menawarkan kolektor koin. Jika koleksi kita sangat baik, bukan hal yang mustahil ada keuntungan menggiurkan pada pada sisi sebaliknya dan diluar sana tanpa kita ketahui, telah banyak orang yang mendapatkan keuntungan dari mengoleksi koin!

Bukankah demikian, pembaca yang terhormat?

Oleh : Dasril
Tanjungpandan, 06 Januari 2012.

Input this link to get the feeds: http://feeds.feedburner.com/moneykoin

Thursday, January 5, 2012

Koin Kuno Indonesia 10 Sen 1951 dan 1954

Koin 10 Sen 1951, 1954 - Memiliki 3 variasi emisi yaitu 1951, 1954 dan 1957. Dari ketiga tahun emisi tersebut, tidak ada yang lebih mahal atau lebih murah dalam masalah harga, semuanya sama yaitu sekitar Rp. 5.000,- per keping Uncirculated.


Saya hanya memiliki koin 10 Sen dengan tahun emisi 1951 dan 1954, sebagimana yang pembaca terhormat lihat dalam images yang menyertai tulisan ini.

  • Bahan: Aluminium 
  • Bentuk: Bulat 
  • Ukuran: Sedang 
  • Depan: Teks “INDONESIA”, teks “10 SEN” dalam lingkaran dan dibawahnya tertera teks tahun “1951”. Dan sama persis untuk emisi 1954, yang membedakannya hanyalah teks tahun emisi dari masing-masing koin 
  • Belakang: Gambar Garuda Pancasila, dimana diatasnya tertulis teks arab gundul yang jika dieja berbunyi “Indonesia”.

Koin 50 Sen 1958 dan 1959 Aluminium

Koin 50 Sen 1958 dan 1959 - Sepanjang pengetahun saya, Indonesia pernah mengeluarkan 2 jenis pecahan 50 Sen ini, yaitu:
  • 50 Sen Dipanegara (Pangeran Diponegoro) yang terdiri dari 4 variasi tahun emisi yaitu 1952, 1954, 1955 dan 1957. Konon, emisi tahun 1954 adalah yang terlangka dan bernilai sekitar Rp. 50000 perkeping, sedangkan yang lainnya sekitar Rp. 5000. Saya sendiri hanya memiliki pecahan 50 Sen 1957 Dipanegara. 
  • Pecahan 50 Sen Aluminium, dan pecahan inilah yang akan sedikit saya ulas. Pemerintah Indonesia pernah mengeluarkan dalam tiga tahun emisi, yaitu tahun 1958, tahun 1959 dan tahun 1961, harga ketiga variasi kurang lebih sama yaitu sekitar Rp. 5000 perkeping Uncirculated.

Detil koin 1958 dan 1959, seperti yang pembaca terhormat lihat pada gambar. Sayangnya saya tidak/ belum memiliki koin 50 sen emisi 1961, sehingga bisa dikatakan bahwa koleksi 50 Sen Aluminum saya tidak lengkap.

Koin 5 Rupiah 1970 Aluminium Gambar Burung

Koin 5 Rupiah 1970 - Berbahan aluminium, memiliki ukuran besar dan cukup tebal. Bagian depan koin ini bergambar burung – bertengger pada suatu dahan/ ranting - yang memiliki ekor yang panjangnya melebihi tubuh burung itu sendiri, memiliki teks “Rp 5”, dimana teks angka “5” dibuat lebih besar dari teks “Rp”.


Sementara itu, bagian belakang dari koin 5 Rupiah 1970 ini, tertera teks “BANK INDONESIA”, teks angka “5” yang berukuran besar, dibawah teks angka “5” tersebut tertera teks “RUPIAH” dan teks tahun “1970”.


Perkiraan harga untuk koin jenis ini sekitar Rp. 8000/ keping Uncirculated.

Yang dijadikan model gambar diatas adalah koleksi pribadi saya.

Wednesday, January 4, 2012

Koin Singapore Coin 20 Cents 1988

Singapore Coin 20 Cents 1988 - Koin Singapura Twenty Cents atau Coin 20 (dua puluh sen) Tahun 1988 memiliki komposisi Cupronickel atau Cupronikkel. Koin ini adalah salah satu dari beberapa koleksi uang luar negeri saya.

Membaca ulasan-ulasan di internet tengang koin Singapura, koin dari Negara Singapura pra-1985 semuanya berdesain tentang ikan (fish), dari Scorpion Fish ke Swordfish hingga ke Seahorses. Kemudian pada tahun 1985 mereka beralih ke desain bunga. Saya tidak tahu pasti mengapa, namun konon, masa itu di Negara Singapura sering terjadi penangkapan ikan berlebihan, reklamasi tanah, dan polusi. Pemerintah Singpura memiliki program hutan yang baik dan selalu dapat menjaga tanaman hidup bahkan dalam jumlah kecil.


Pada sisi depan koin 20 sen ini tertera perisai dengan tanda bulan sabit dan 5 bintang diatas bulan sabit tersebut. Sedangkan perisai tersebut diapit oleh Singa di bagian kiri perisai dan Harimau di bagian kanan perisai. Dan tepat dbawah perisai, Singa dan Harimau antara tulisan Tahun 1988 tertera pita yang bertuliskan “Majulah Singapura”.

Masih pada sisi depan koin, Kata “Singapura”, terukir dari empat bahasa, yang merupakan empat bahasa resmi yang dipakai oleh Negara itu ialah, Melayu, Cina, Inggris dan Tamil.


Sementara, pada sisi bagian belakang dari koin ini kita menemukan tumbuhan (namun saya tidak tahu pasti jenis tumbuhan apa) pada tengah-tengah koin, sementara diatasnya tertera tulisan yang mengikuti bulatan koin, bertuliskan “TWENTY CENTS” dan pada bagian bawahnya tertera tulisan“20”.

Pada tahun 2003 Singapura bergabung dengan daftar panjang negara-negara yang berhenti mengeluarkan koin 1 sen dan koin 5 sen dan mereka mengeluarkan koin 10 sen dan lebih tinggi denominasinya.

Gambar yang menyertai posting ini adalah kondisi asli dari Singapore coin twenty cents yang dimaksud.

Tuesday, January 3, 2012

Koin Uang Logam 100 Rupiah 1973 Tebal Rumah Gadang

100 rupiah 1973 tebal - Salah satu koleksi koin lama saya dengan jumlah cukup banyak adalah koin logam 100 Rupiah Tahun 1973. Suatu koin yang pertama kali diterbitkan 2 Januari 1974 dan ditarik pada 25 Juni 2002 (lebih kurang selama 28 tahun). Mengutip penjelasan Bank Indonesia, Koin logam 100 rupiah ini memiliki spek, diantaranya:

  • Bentuk: Berbentuk bulat dan tebal 
  • Tampilan: Sisi depannya terukir Teks "BANK INDONESIA" dan "100 RUPIAH"; belakangnya tertera Gambar Rumah Gadang dan teks "Rp 100"; sedangkan pada sampingnya tertera Teks "BANK INDONESIA". 
  • Komposisi: Cupro Nikel 
  • Berat: 9,72 gram 
  • Tebal: 1,70 mm (nominal) dan 2,128 mm (pinggiran) 
  • Diameter: 28,50 mm
Secara pribadi saya sangat menyukai koin 100 rupiah 1973 ini. Koin ini merupakan koin yang pertama kali saya kumpulkan dan merupakan cikal bakal untuk menyukai koin-koin lama maupun uang kertas lawas. Hingga sekarang telah terkumpul belasan keping koin 100 rupiah 1973 tersebut.

Mayoritas dari koin ini saya dapatkan saat berbelanja di took-toko, begitu ada kembalian dan kembalian tersebut adalah koin 100 rupiah 1973 tebal ini, maka langsung saya sisihkan untuk disimpan dan dikumpulkan pada koin sejenis yang terlebih dulu saya dapatkan.

Koin Kuno 50 Sen Dipanegara 1957 dan 1955

Koin Kuno 50 Sen Dipanegara 1955 dan 1957 - Sekeping koin lama nominal 50 Sen tahun 1957 berukir kepala Dipanegara (Pangeran Diponegoro) mengisi kotak koleksi akan uang kertas kuno/ lama serta koin kuno baik dalam dan luar negeri.

Konon yang banyak dicari oleh kolektor koin adalah 50 Sen tahun 1954 serta koin kuno 25 Sen, jika demikian, adalah wajar kalau harganya agak mahal meskipun jujur saya akui seberapa mahal sebenarnya koin 50 Sen Dipanegara 1954, belum begitu saya ketahui. Mungkin kesepakatan keduabelah pihak dalam bertransaksi.


Sayangnya, saya hanya memiliki koin kuno Dipanegera ini emisi 50 Sen tahun 1957. Tidak masalah, apa adanya saja. Saya tidak memiliki banyak waktu untuk jalan-jalan berburu koin kuno atau pun uang kertas keseluruh pelosok dunia.


Seiring waktu berjalan karena ketuaan dari usia koin kuno Dipanegera ini, saat saya temukan, mungkin saja telah berlapis jamur sehingga warna dari koin kuno Dipanegara 1957 ini menghitam namun masih dalam posisi yang sangat bisa dikenali, sebagaimana pembaca terhormat bisa lihat pada gambar.

Koin Kuno 50 Sen 1955 Dipanegara.


Secara desain serta bentuk fisik, tidak ada perbedaan, hanya saja koleksi koin Dipanegera 50 Sen 1955 ini masih dalam kondisi terbilang OK saat saya temukan.

Uang kertas 100 rupiah 1984 nomor seri berurutan beberapa lembar

100 rupiah 1984 Goura Victoria - Uang yang memiliki nomor seri berurutan konon katanya lebih langka dan sulit ditemukan dibandingkan dengan uang yang sama namun dengan nomor seri berbeda.

Jika memang demikian adanya, saya cukup beruntung karena mengoleksi salah satu dari nominal uang kertas yang memiliki monor seri berurutan beberapa lembar. Uang tersebut adalah uang kertas dengan nominal Rp. 100,- (seratus rupiah) tahun 1984.


Seperti yang pembaca terhormat lihat pada gambar dibawah, uang kertas 100 rupiah kepunyaan saya ini ada sebanyak lima lembar dengan nomor seri berurutan. Koleksi ini dimulai dengan nomor seri BUL158291 hingga BUL158295. Kondisi kelima lembar uang kertas ini masih cukup baik, tidak terlipat, cukup mulus.


Dibagian depan uang kertas 100 (seratus) rupiah tersebut bergambar burung GOURA VICTORIA (Dara Mahkota), dimana pada sudut kiri uang kertas seratus ini bertuliskan HERU SUROSO DEL sedangkan pada sudut kanan uang kertas ini bertuliskan PERUM PERCETAKAN UANG RI IMP. Pada bagian sebaliknya dari uang kertas tersebut, bergambar dan bertuliskan BENDUNGAN TANGGA ASAHAN (Asahan Dam). Watermark Garuda Pancasila, Ditandatangani oleh Drs. Arifin M.Siregar dan Drs. Sujitno Siswowidagdo, 3 huruf 6 Angka.

Pecahan nominal 100 rupiah dengan gambar depan burung dara Goura Victoria ini adalah salah satu pecahan yang memiliki jangka waktu lumayan lama dari 100 rupiah seri sebelumnya yaitu 8 tahun.
  • NB: Tulisan tentang uang ini bisa juga anda baca di blog saya yang lain Blog Dasril Iteza.

Koin Kuno 1 Sen Nederlandsch Indie 1945 berlubang seri Huruf P, S dan D

Koin Gulden 1 Cent Nederlandsch Indie 1945 Berlubang - Sekitar bulan Desember 2011 kemarin saya mengirim SMS kepada seorang teman lama perihal uang kuno atau koin kuno baik dari Indonesia ataupun luar negeri. Tidak disangka, teman tersebut memiliki cukup banyak koin kuno. Sayangnya, sekitar 100 keping dari berbagai jenis uang koin kuno telah di serahkan pada temannya.


Meski demikian, rupanya dia masih memiliki koin kuno yang dikiranya telah habis tersimpan dirumahnya. Hasilnya setelah melakukan pembicaraan, teman saya tersebut memberikan sejumlah koin kuno yang sebelumnya tidak sempat di berikan kepada temannya yang lain.

Saat berkunjung kerumah teman saya tersebut beberapa hari lalu, saya mendapatkan koin kuno Nederlandsch Indie yang kesemuanya bertahun 1945 sebanyak 18 keping. seri Huruf P, S dan D. Koin kuno Nederlandsch Indie ini memiliki karakteristik yaitu berlubang ditengah-tengahnya.

Sekilas saya berpikir 18 keping Koin Kuno Nederlandsch Indie 1945 itu sama persis, namun saat saya cermati lebih detail, ternyata ada dua keping Koin Kuno Nederlandsch Indie 1945 yang berbeda. Perbedaan yang sekaligus menjadi penanda akan koin-koin kuno tersebut. Dari total 18 keping Koin Kuno Nederlandsch Indie 1945, 16 keping terukir huruf “P”, 1 keping terukir huruf “S” dan sekepingnya lagi terukir huruf “D”. Dengan kata lain, saat ini saya memiliki Koin Kuno Nederlandsch Indie 1945 dengan seri “P”, “S” dan “D”.

Huruf timbul dari P, S dan D tersebut tidak begitu jelas terlihat, oleh karena itulah saya pikir semuanya sama saja. Tanda timbul dari huruf P, S dan D terlihat jika anda mengamati dengan seksama ukiran tahun 1945, maka setelah angka 5 dari tulisan 1945 nampak ukiran cukup kecil dari huruf P, S dan D pada masing-masing koin kuno yang saya miliki.

Tanda ukir huruf timbul P, S dan D pada koin kuno tersebut menimbulkan pertanyaan pada saya. Apa arti atau makna dari huruf P, S dan D yang timbul terukir pada sebelah ukiran timbul angka 1945?

Gambar dibawah adalah scan dari koin kuno 1 Cent Nederlandsch Indie 1945, dimana yang sebelah kiri ada huruf timbul “S” dan yang kanan tertera huruf timbul “D” masing-masing terletak pada sebelah angka 5 pada tulisan 1945.


Untuk lebih jelasnya lihat gambar dibawah yang menegaskan keberadaan huruf "S" dan "D" pada koin kuno ini.



Sedangkan gambar dibawah ini adalah koin kuno 1 Cent Nederlandsch Indie 1945, dimana tertera huruf timbul “P” disebelah angka 5 pada angka timbul 1945.


Kembali pada pertanyaan diatas, mengapa ada ukiran huruf “P”, “S” dan “D” pada beberapa koin tahun emisi yang sama (1945) pecahan 1 Cent diatas? Sejujurnya saya tidak/ belum mendapatkan jawaban akan hal ini. namun, jika ada diantara pembaca terhormat yang mengathui lebih detail tentang koin yang dikenal juga dengan sebutan koin gulden ini, sudilah kiranya untuk berbagi lewat kotak komentar dibawah. Thanks!

Oleh: Dasril

Sunday, January 1, 2012

Money Koin – Uang Soekarno 5 (Lima) Rupiah 1960

Uang kertas kuno Indonesia bergambar mantan presiden Soekarno ini saya dapatkan bulan Desember tahun lalu dari seorang teman di Kota Tanjungpandan, Belitung.

Mungkin, pembaca terhormat ada yang memilikinya atau setidaknya pernah melihatnya. Namun kalau memang belum pernah sama sekali, dalam postingan ini saya sertakan image scanning Uang Kertas kuno Indonesia gambar Soekarno Rp. 5 (Lima Rupiah) Tahun 1960, tampak depan dan belakang.


Tampak Depan - Uang Kertas Soekarno 5 (Lima) Rupiah 1960


Tampak Belakang - Uang Kertas Soekarno 5 (Lima) Rupiah 1960

Nomor Seri Uang Kertas Soekarno Rp. 5 (Lima Rupiah) Tahun 1960, yang telah menjadi koleksi saya tersebut adalah PHD052245, dicetak oleh Pertjetakan Kebajoran.

Letak benang pengaman saat uang Soekarno 5 rupiah 1960 saya terawang, terletak persis “membelah” seluruh gambar sang mantan presiden tersebut dan memiliki tanda air Banteng.

Kondisi uang Soekarno kepunyaan saya ini meskipun telah terlihat kusam, namun keseluruhan masih terlihat cukup jelas, sekaligus menjadi image header blog moneykoin ini.

So, bagaimana menurut pembaca terhormat?

Koin Australia 5 Cent 1975 Echidna

Koin Australia 5 sen pertama kali diperkenalkan dengan desimalisasi pada 14 Februari 1966. Semua keluaran pertama dari koin 5 pada tahun 1966 diproduksi di Royal Mint, London. Sejak produksi pertama dari London, Koin 5 persen telah diproduksi oleh Royal Mint Australia, Royal Mint, Llantrisant dan Royal Mint Kanada. Untuk koin 5 Cent Australia tahun 1975, seperti yang saya posting ini diproduksi sebanyak 44,3 juta oleh Royal Australian Mint (RAM). Tahun 1985 – 1985 tidak ada produksi untuk koin 5 Cent.


Sisi depannya menggambarkan Ratu Elizabeth II, sisi kebalikannya menggambarkan “Moncong (Echidna)” sebagaimana yang terlihat dalam photo!


Spesifikasi Nominal untuk Koin 5 Cent Australia pada semua tahun keluaran adalah:
  • Komposisi : 75 % copper dan 25% nikel 
  • Bentuk Koin : Bulat 
  • Berat : 2,83 gram 
  • Diameter : 19,41 milimeter
Koin Australia 5 Cent Tahun 1975 Echidna merupakan koin luar negeri yang saya miliki selain Koin Korea Selatan 100 Won 1973 Yo Sun-sin serta koin Singapura Twenty Cents (20 – dua puluh sen) 1988 yang akan saya posting pada kesempatan mendatang!

So, bagaimana menurut pembaca terhormat?

Koin Korea Selatan 100 Won 1973 Yi Sun-sin

Ini adalah koin Korea Selatan 100 Won tahun 1973, sekeping koin luar negeri yang baru pertama kalinya saya lihat, saya pegang dan saya miliki dari beberapa koleksi koin luar negeri saya. Awalnya saya tidak tahu menahu dari negera mana koin ini berasal, namun begitu melihat aksara yang tertera di sisi depan (observe side), maka pikiran saya langsung memvonis bahwa koin 100 ini pastilah berasal dari Negara Korea. Penelusuran saya diinternet membenarkan dugaan saya tersebut. Koin 100 ini memang berasal dari Korea, tepatnya dari Korea Selatan.

Dan dibawah ini adalah gambar hasil scan koin Korea Selatan 100 won 1973, dengan kondisi terkini saat koin ini saya dapatkan dari seorang teman (1/1/2012).


Pencarian lebih lanjut tentang spesifikasi koin Korea Selatan 100 won tahun 1973 mendapatkan:
  1. Diameter koin: 24 mm 
  2. Berat koin: 5,42 gram 
  3. Komposisi koin: Cupronickel. Dimana 75% adalah dari copper dan 25% nickel 
  4. Observe (sisi depan) koin : Berukirkan sosok Yi Sun-sin, merupakan seorang laksamana. Dikenal juga dengan sebutan Laksamana Yi, merupakan tokoh militer sekaligus pahlawan nasional Korea yang memiliki andail luar biasa besar dalam perang yang dikenal dengan sebutan Perang Tujuh Tahun, sosok pahlawan yang berjasa menumpas invasi Jepang pada masa Dinasti Joseon. Selain itu Laksamana Yi dikenal juga akan penggunaan kapal berang berlapis besi yang diklaim pertama di dunia, berbentuk kura-kura yang bernama yang dinamakan Gobukseon. Memiliki rekor menang pertempuran laut sebanyak 23 kali tanpa terkalahkan selama masa Perang Tujuh Tahun tersebut. Oleh karena jasa-jasa dan semangat heroiknya sang laksamana ini diberi gelar Pahlawan Kesetiaan dan Pengabdian (Chung Mu Gong); 
  5. Reverse (sisi kebalikan) koin: digit nominal 100 serta tahun pembuatan/ keluaran.
So, bagaimana tanggapan kalian para pembaca terhormat?